A. Pengelolaan Surat Kabar
teman-teman
dalam membuat surat kabar tidak hanya asal membuat saja. Tetapi, juga pelu
diperhatikan cara mengelola surat kabar itu bagaimana. Mari kita lihat
penjelasan lebih dalam mengenai pengelolaan surat kabar itu seperti apa:
1.
Struktur
Pengelolaan Surat Kabar
Pada umumnya, terdapat dua
bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa yakni, bagian Rredaksi
(editor department) dan bagian pemasaran atau bagian usaha (business
department). Kebijakan perusahaan dalam pengelolaan surat kabarnya mempunyai
peran kepada persepsi pembaca terhadap surat kabar tersebut.
Dalam penerbitan sebuat surat
kabar, biasanya terdiri dari beberapa bagian ataupun devisi yang bertanggung
jawab langsung maupun tidak langsung terhadap sebuah penerbitan sebuah surat
kabar, adapun susunan tim dalam sebuah redaksi surat kabar adalah sebagai
berikut:
a) Penanggung
jawab surat kabar: pimpinan dari lembaga penerbit surat kabar.
b) Pemimpin
redaksi adalah salah satu dari tim redaksi yang bertugas mengajak/ memimpin
rapat redaksi untuk menentukan tema dan dan topik-topik tulisan setiap edisi
surat kabar.
c) Tim
redaksi merupakan beberapa orang (2-3 orang atau lebih) yang bertugas
menyeleksi, mengolah dan menyunting tulisan yang masuk agar cocok untuk dimuat
surat kabarnya (dari segi topik dan panjang tulisan). Tim redaksi juga menjadi
reporter yang mencari bahan tulisan dan narasumber untuk ditulis sesuai
kebutuhan materi sebuah edisi surat kabar. Serta melakukan pemotretan dan
mengumpulkan/ menyusunnya menjadi stok foto yang sewaktu-waktu siap digunakan.
d) Tim
reporter adalah wartawan lapangan yang bekerja untuk mencari berita di lapangan,
mewawancarai seseorang, dan membuat tulisan hasil lapangan/wawancara tersebut.
Hasil laporannya kemudian diolah (diedit) tim redaksi menjadi tulisan yang siap
dimuat. Selain itu, reporter juga melakukan pemotretan yang diperlukan.
e) Lay-outer/type
setter adalah orang yang bertugas melakukan tata letak (lay-out) naskah,
gambar, dan bagian-bagian lain di dalam surat kabar dan tata aksara (setting)
yaitu pemilihan jenis dan ukuran huruf yang sesuai dengan kebutuhan (jelas dan
artistik).
f) Ilustrator
adalah orang yang membuat gambar ilustrasi untuk melengkapi suatu naskah
(cerita/catatan pengalaman, cerpen, puisi, dan sebagainya).
g)
Kontributor tulisan adalah
seseorang yang punya kepandaian menulis tetapi tidak masuk ke dalam struktur
organisasi media. Beberapa orang seperti ini dapat diperoleh dari jenis
keahlian (kompetensi) tertentu, misal: Guru (menulis tentang isu
pendidikan), petani maju (menulis tentang inovasi pertanian), petugas Puskesmas
(menulis tentang isu-isu kesehatan masyarakat), staf pemerintahan (menulis
tentang isu-isu otonomi daerah), dan sebagainya. Juga terdapat perorangan yang
memang merupakan pemerhati dan bersedia menuliskan hasil
pengamatan/pemikirannya.
2. Proses Percetakan
Dalam
artikel ini tidak menjelaskan berbagai alat yang digunakan dalam proses
percetakan, namun cukup hanya sekedar mengetahui beberapa teknik percetakannya.
Pada saat ini ada lima macam teknik cetak yang umumnya digunakan, yaitu: (
Frank Jefkins, 1996:252)
a. Offset-lithography
Kata
offset umumnya digunakan untuk merujuk proses pencetakan lithography. Hal itu
berarti bahwa ada tiga silinder dengan fungsi yang berbeda dalam mesin offset –
lith. Plat dilengkapkan mengelilingi silinder plat dengan citra cetak bentuk
positif pertama, mencetak pada selimut silinder kedua sehingga citra cetak
positif menjadi negative atau terbalik. Kemudian citra cetak kedua mencetak
citra cetak negative pada kertas yang digunakan melalui silinder.
a.
Flexografi/cetak
tinggi
Digunakan
di Inggris guna untuk mencetak “delicate material’’ seperti foil untuk kemasan.
Flexography dikembangkan di Amerika Serikat untuk produksi surat kabar.
Flexography merupakan proses web letterpress rotary, tetapi proses percetakan
ini menggunakan plat karet yang fleksibel, dan solvent yang cepat kering atau
tinta dengan basis air. Dengan menerapkan plat potopolimer yang telah diolah
lagi dan tinta khusus.
c. Potogravure
Mempunyai
keunggulan pada usia plat cetak atau sleeve. Mempunyai kualitas yang cukup
bagus dan murah, biasanya digunakan untuk mencetak kertas jenis art paper,
dalam versi yang lebih baik photogravure digunakan untuk mencetak prangko atau
benda pos lainnya.
d. Sablon/cetak
saring/screen printing
Teknik
cetak ini berasal dari negeri cina, yang memanfaatkan layar (screen) atau tenunan
(mesh) rambut manusia. Biasanya digunakan untuk mencetak kertas, papan,
plastik, kaos, dll.
e. System hard-dot
Versi
terbaru pencetakan photogravure, yang mengahsilkan cetakan yang sebanding
kualitasnya dengan cetak offset-litho. Merupakan system silindergravure
hard-dot kliscograph elektronik buatan Jerman. Sistem ini memiliki plat dengan
permukaan bidang cetaknya berupa titik-titik yang berbentuk sesuai dengan
desain yang menonjol keluar. Bentuk seperti ini berlainan dengan plat pada
system pothogravure. System hard-dot memiliki area permukaan dengan ukuran yang
bervariasi dengan terang atau gelapnya nada warna. Berbeda dengan system
potogarvure yang memanfaatkan kotak-kotak sel cekung yang dapat menyimpan tinta
sesuai dengan derajat gelap terangnya nada warna yang diinginkan.
0 komentar:
Posting Komentar