Senin, 10 Juni 2019

Bagaimana Mengelola Surat Kabar?


A.      Pengelolaan Surat Kabar
 
teman-teman dalam membuat surat kabar tidak hanya asal membuat saja. Tetapi, juga pelu diperhatikan cara mengelola surat kabar itu bagaimana. Mari kita lihat penjelasan lebih dalam mengenai pengelolaan surat kabar itu seperti apa:




1.    Struktur Pengelolaan Surat Kabar
Pada umumnya, terdapat dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa yakni, bagian Rredaksi (editor department) dan bagian pemasaran atau bagian usaha (business department). Kebijakan perusahaan dalam pengelolaan surat kabarnya mempunyai peran kepada persepsi pembaca terhadap surat kabar tersebut.
Dalam penerbitan sebuat surat kabar, biasanya terdiri dari beberapa bagian ataupun devisi yang bertanggung jawab langsung maupun tidak langsung terhadap sebuah penerbitan sebuah surat kabar, adapun susunan tim dalam sebuah redaksi surat kabar adalah sebagai berikut:
a)    Penanggung jawab surat kabar:  pimpinan dari lembaga penerbit surat kabar.
b)   Pemimpin redaksi adalah salah satu dari tim redaksi yang bertugas mengajak/ memimpin rapat redaksi untuk menentukan tema dan dan topik-topik tulisan setiap edisi surat kabar.
c)    Tim redaksi merupakan beberapa orang (2-3 orang atau lebih) yang bertugas menyeleksi, mengolah dan menyunting tulisan yang masuk agar cocok untuk dimuat surat kabarnya (dari segi topik dan panjang tulisan). Tim redaksi juga menjadi reporter yang mencari bahan tulisan dan narasumber untuk ditulis sesuai kebutuhan materi sebuah edisi surat kabar. Serta melakukan pemotretan dan mengumpulkan/ menyusunnya menjadi stok foto yang sewaktu-waktu siap digunakan.
d)   Tim reporter adalah wartawan lapangan yang bekerja untuk mencari berita di lapangan, mewawancarai seseorang, dan membuat tulisan hasil lapangan/wawancara tersebut. Hasil laporannya kemudian diolah (diedit) tim redaksi menjadi tulisan yang siap dimuat. Selain itu, reporter juga melakukan pemotretan yang diperlukan.
e)    Lay-outer/type setter adalah orang yang bertugas melakukan tata letak (lay-out) naskah, gambar, dan bagian-bagian lain di dalam surat kabar dan tata aksara (setting) yaitu pemilihan jenis dan ukuran huruf yang sesuai dengan kebutuhan (jelas dan artistik).
f)     Ilustrator adalah orang yang membuat gambar ilustrasi untuk melengkapi suatu naskah (cerita/catatan pengalaman, cerpen, puisi, dan sebagainya).
g)   Kontributor tulisan adalah seseorang yang punya kepandaian menulis tetapi tidak masuk ke dalam struktur organisasi media. Beberapa orang seperti ini dapat diperoleh dari jenis keahlian  (kompetensi) tertentu, misal: Guru (menulis tentang isu pendidikan), petani maju (menulis tentang inovasi pertanian), petugas Puskesmas (menulis tentang isu-isu kesehatan masyarakat), staf pemerintahan (menulis tentang isu-isu otonomi daerah), dan sebagainya. Juga terdapat perorangan yang memang merupakan pemerhati dan bersedia menuliskan hasil pengamatan/pemikirannya.

2. Proses Percetakan
       Dalam artikel ini tidak menjelaskan berbagai alat yang digunakan dalam proses percetakan, namun cukup hanya sekedar mengetahui beberapa teknik percetakannya. Pada saat ini ada lima macam teknik cetak yang umumnya digunakan, yaitu: ( Frank Jefkins, 1996:252)

a. Offset-lithography
       Kata offset umumnya digunakan untuk merujuk proses pencetakan lithography. Hal itu berarti bahwa ada tiga silinder dengan fungsi yang berbeda dalam mesin offset – lith. Plat dilengkapkan mengelilingi silinder plat dengan citra cetak bentuk positif pertama, mencetak pada selimut silinder kedua sehingga citra cetak positif menjadi negative atau terbalik. Kemudian citra cetak kedua mencetak citra cetak negative pada kertas yang digunakan melalui silinder.
a.      Flexografi/cetak tinggi
       Digunakan di Inggris guna untuk mencetak “delicate material’’ seperti foil untuk kemasan. Flexography dikembangkan di Amerika Serikat untuk produksi surat kabar. Flexography merupakan proses web letterpress rotary, tetapi proses percetakan ini menggunakan plat karet yang fleksibel, dan solvent yang cepat kering atau tinta dengan basis air. Dengan menerapkan plat potopolimer yang telah diolah lagi dan tinta khusus.  

c. Potogravure
       Mempunyai keunggulan pada usia plat cetak atau sleeve. Mempunyai kualitas yang cukup bagus dan murah, biasanya digunakan untuk mencetak kertas jenis art paper, dalam versi yang lebih baik photogravure digunakan untuk mencetak prangko atau benda pos lainnya.

d. Sablon/cetak saring/screen printing
       Teknik cetak ini berasal dari negeri cina, yang memanfaatkan layar (screen) atau tenunan (mesh) rambut manusia. Biasanya digunakan untuk mencetak kertas, papan, plastik, kaos, dll.


e. System hard-dot
       Versi terbaru pencetakan photogravure, yang mengahsilkan cetakan yang sebanding kualitasnya dengan cetak offset-litho. Merupakan system silindergravure hard-dot kliscograph elektronik buatan Jerman. Sistem ini memiliki plat dengan permukaan bidang cetaknya berupa titik-titik yang berbentuk sesuai dengan desain yang menonjol keluar. Bentuk seperti ini berlainan dengan plat pada system pothogravure. System hard-dot memiliki area permukaan dengan ukuran yang bervariasi dengan terang atau gelapnya nada warna. Berbeda dengan system potogarvure yang memanfaatkan kotak-kotak sel cekung yang dapat menyimpan tinta sesuai dengan derajat gelap terangnya nada warna yang diinginkan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar