Senin, 10 Juni 2019

Bagaimanakah Teknik Penulisan Teks Iklan ?



Tentunya para pembaca yang ingin membuat sebuah iklan bertanya-tanya, bagaimanakah teknik menulis iklan ? apa sajakah langkah-langkahnya? Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menulis iklan.


1.    Menulis Headline
a.    Judul harus dibuat menarik dan menonjol sehingga orang mau membaca teksnya (bodycopy-nya)
b.    Headline harus bisa dipercaya dan meyakinkan, namun jangan sampai berlebihan
2.    Berbagai Jenis Headline.
a.    Sebuah headline yang baik adalah yang dapat membuat orang secara spontan membaca bodycopy nya.
b.    Dari gaya dan struktur kalimatnya, headline bisa berbentuk pernyataan   (statement), membangkitkan rasa keingintahuan atau membuat penasaran (curiosity), pertanyaan (question), menggoda (intriguing), mengejutkan (shocking), retorika (rhetoric), bujukan (persuasion) dan sebagainya.
3.    Menulis Bodycopy
a.    Pesan iklan yang biasanya dikemukakan dalam headline dan bodycopy harus jelas. Artinya, kita ingin agar konsumen berbuat apa setelah membaca iklan kita.
b.    Kalimat yang digunakan dalam pembuatan bodycopy haruslah efisien dan efektif yaitu singkat, padat namun menarik dan dengan mudah dapat ditangkap artinya oleh pembaca atau sasaran.
4.    Menulis Advertorial
a.    Advertorial adalah iklan, namun ditulis dengan gaya editorial. Isi pesan dan gaya tulisannya lebih serius.
b.    Untuk meningkatkan kepercayaan terhadap apa yang kita paparkan dalam advertorial, sebaiknya ditampilkan angka-angka hasil riset, statistik, reference ilmiah, ataupun makalah yang ditulis oleh lembaga profesional yang berkaitan.
c.    Untuk iklan komersial, copywriter biasanya menggunakan teknik testimonial. Namun, hati-hati dalam menggunakan teknik testimonial, karena harus benar didukung data dan fakta.
5.    Menyunting Naskah.
a.    Setelah sebuah headline atau bodycopy selesai dibuat, perlu dilakukan penyuntingan untuk menghindari penggunaan kata yang tidak diperlukan seperti terlalu bertele-tele yang membuat orang menjadi malas untuk membacanya.
b.    Biasanya penyuntingan dilakukan pada tahap akhir sebelum akhirnya disetujui.
6.    Menulis Script Iklan Radio.
a.    Bentuk nasklah iklan radio sama seperti kita menulis naskah sandiwara atau screenplay. Bedanya, dengan naskah iklan cetak adalah dalam gaya bahasa, batasan waktu, dan peristilahan.
b.    Dalam iklan cetak, kita dibatasi oleh ukuran lebar kolom dan milimeter, sedangkan dalam iklan radio kita dibatasi oleh waktu atau durasi.
7.    Menulis Script Iklan Televisi.
a.    Script untuk iklan di media televisi, di samping memuat pesan iklan yang verbal untuk diperdengarkan, juga memuat visual (gambar) untuk diperlihatkan kepada pemirsa atau sasaran.
b.    Script untuk televisi harus memberikan ruang untuk menampilkan gambar, baik gambar produk yang ditawarkan, gambar orang, cartoon maupun scenes lain sesuai dengan story line atau scenario yang sudah dibuat.
8.    Menulis Naskah untuk Media Lain-Lain.
a.    Istilah media lain dapat disebut dengan media Below The Line( BTL ) atau media Outdoor.
b.    Contoh dari media lain antara lain adalah papan reklame besar / billboard, poster, banner, spanduk, stiker, umbul-umbul, panel bus, dan lain sebagainya.
c.    Menulis naskah untuk media seperti brosur, leaflet, pamphlet, stiker dan sejenisnya, sama saja dengan menulis iklan di koran atau majalah. Bedanya, menulis untuk jenis media ini, ukurannya ditentukan oleh kita sendiri.
Share:

1 komentar: