Tentunya
para pembaca yang ingin membuat sebuah iklan bertanya-tanya, bagaimanakah
teknik menulis iklan ? apa sajakah langkah-langkahnya? Berikut ini adalah
langkah-langkah dalam menulis iklan.
1. Menulis
Headline
a. Judul
harus dibuat menarik dan menonjol sehingga orang mau membaca teksnya (bodycopy-nya)
b. Headline
harus bisa dipercaya dan meyakinkan, namun jangan sampai berlebihan
2. Berbagai
Jenis Headline.
a. Sebuah
headline yang baik adalah yang dapat membuat orang secara spontan membaca bodycopy nya.
b. Dari
gaya dan struktur kalimatnya, headline bisa berbentuk pernyataan (statement),
membangkitkan rasa keingintahuan atau membuat penasaran (curiosity), pertanyaan (question),
menggoda (intriguing), mengejutkan (shocking), retorika (rhetoric), bujukan (persuasion) dan sebagainya.
3. Menulis
Bodycopy
a. Pesan
iklan yang biasanya dikemukakan dalam headline
dan bodycopy harus jelas. Artinya,
kita ingin agar konsumen berbuat apa setelah membaca iklan kita.
b. Kalimat
yang digunakan dalam pembuatan bodycopy
haruslah efisien dan efektif yaitu singkat, padat namun menarik dan dengan
mudah dapat ditangkap artinya oleh pembaca atau sasaran.
4. Menulis
Advertorial
a. Advertorial
adalah iklan, namun ditulis dengan gaya editorial. Isi pesan dan gaya
tulisannya lebih serius.
b. Untuk
meningkatkan kepercayaan terhadap apa yang kita paparkan dalam advertorial, sebaiknya ditampilkan
angka-angka hasil riset, statistik, reference ilmiah, ataupun makalah yang
ditulis oleh lembaga profesional yang berkaitan.
c. Untuk
iklan komersial, copywriter biasanya
menggunakan teknik testimonial. Namun, hati-hati dalam menggunakan teknik
testimonial, karena harus benar didukung data dan fakta.
5. Menyunting
Naskah.
a. Setelah
sebuah headline atau bodycopy selesai dibuat, perlu dilakukan
penyuntingan untuk menghindari penggunaan kata yang tidak diperlukan seperti
terlalu bertele-tele yang membuat orang menjadi malas untuk membacanya.
b. Biasanya
penyuntingan dilakukan pada tahap akhir sebelum akhirnya disetujui.
6. Menulis
Script Iklan Radio.
a. Bentuk
nasklah iklan radio sama seperti kita menulis naskah sandiwara atau screenplay. Bedanya, dengan naskah iklan
cetak adalah dalam gaya bahasa, batasan waktu, dan peristilahan.
b. Dalam
iklan cetak, kita dibatasi oleh ukuran lebar kolom dan milimeter, sedangkan
dalam iklan radio kita dibatasi oleh waktu atau durasi.
7. Menulis
Script Iklan Televisi.
a. Script
untuk iklan di media televisi, di samping memuat pesan iklan yang verbal untuk
diperdengarkan, juga memuat visual (gambar) untuk diperlihatkan kepada pemirsa
atau sasaran.
b. Script
untuk televisi harus memberikan ruang untuk menampilkan gambar, baik gambar
produk yang ditawarkan, gambar orang, cartoon maupun scenes lain sesuai dengan
story line atau scenario yang sudah dibuat.
8. Menulis
Naskah untuk Media Lain-Lain.
a. Istilah
media lain dapat disebut dengan media Below
The Line( BTL ) atau media Outdoor.
b. Contoh
dari media lain antara lain adalah papan reklame besar / billboard, poster,
banner, spanduk, stiker, umbul-umbul, panel bus, dan lain sebagainya.
c. Menulis
naskah untuk media seperti brosur, leaflet, pamphlet, stiker dan sejenisnya,
sama saja dengan menulis iklan di koran atau majalah. Bedanya, menulis untuk
jenis media ini, ukurannya ditentukan oleh kita sendiri.
Apa makna/isi dari iklan tersebut
BalasHapus